Andalan Indonesia, Justin Barki (18 tahun)/Christopher Rungkat (28) berhasil memboyong gelar juara ganda seri ketiga Combiphar Tennis Open 2018, Sabtu (11/8). Pada laga final di lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta, unggulan teratas itu mengalahkan ganda beda negara yang menempati seeded kedua, Francis Casey Alcantara (Filipina) dan Kaito Uesugi (Jepang). Justin/Christo unggul straight set dengan skor akhir 6-3 6-2.
“Gelar juara ini menambah kepercayaan diri untuk tampil di Asian Games,” tutur Christo usai pertandingan berdurasi hanya 34 menit itu.
Rasa percaya diri juga menyembul di dada petenis Merah Putih yang bakal berlaga di perhelatan olahraga antar negara di kawasan Asia itu, medio Agustus. Seperti Aldila Sutjiadi (23) ketika memenangi gelar juara tunggal PT PP Women’s Circuit di Solo dan bersama wakil Belanda, Arianne Hartono meraih gelar juara ganda Pelti-ITF Women’s Circuit di Jakarta, bulan lalu.
“Namun demikian, tingkat persaingan di Asian Games pasti jauh lebih ketat,” tutur Aldila yang akan berlaga di nomor tunggal dan ganda campuran bersama Christopher Rungkat.
Harap diingat bahwa gelar juara yang direngkuh skuad Indonesia berasal dari kejuaraan ITF Pro Circuit dengan total hadiah 15.000 hingga 25.000 dollar AS itu merupakan level terendah dalam jenjang kompetisi tenis professional dunia. Sementara pesaing yang bakal dihadapi di stadion tenis Jakabaring Palembang nanti adalah petenis yang telah wara-wiri di ajang tenis terakbar, yakni turnamen grand slam.
Tingkat persaingan tetap tinggi kendati jadwal penyelenggaraan Asian Games 2018 berhimpitan dengan Grand Slam AS Terbuka. Ganjaran hadiah tambahan berupa wild card Olimpiade Tokyo 2020 bagi peraih emas tunggal putra dan putri adalah pesona lain ajang ini.
Duo Tiongkok, Zhang Shuai (peringkat single ke-32 dunia) dan Wang Qiang, juara bertahan yang kini menempati posisi ke-53 dunia menjadi kandidat utama peraih medali emas tunggal putri. Sedangkan peringkat ke-76 dunia, Denis Istomin (Uzbekistan) adalah favorit pemenang tunggal putra.