Home News Rybakina Juara Brisbane Internasional: Bekal Berharga Menyongsong Australia Terbuka

Rybakina Juara Brisbane Internasional: Bekal Berharga Menyongsong Australia Terbuka

141
0
SHARE

Elena Rybakina menjuarai Brisbane Internasional, Australia, Minggu, 8 Januari 2024. Dalam final pagi hari di Pat Rafter Arena, unggulan kedua ajang WTA 500 ini menundukkan unggulan teratas asal Belarusia, Aryna Sabalenka, dalam dua set langsung 6-0, 6-3. Trofi WTA keenam sepanjang karir dara 24 tahun asal Kazakhstan.

“Aku memainkan pertanding yang seru dengan Sabalenka. Terlepas dari skornya, melawanmu selalu terasa berat. Kita mendorong satu sama lain. Semoga kita bertemu di Melbourne,” ujar Rybakina, petenis nomor 4 dunia.

Dalam laga satu jam 15 menit ini, Rybakina tampil dominan, menguasai lapangan. Ia menekan Sabalenka di baseline dan tidak takut untuk keluar dari daerahnya sendiri. Pukulan forehand-nya panjang dan dalam sementara slice-nya melentik di saat tepat. Satu-satunya kekurangan di laga ini adalah posisi dalam bertahan.

Semua bermula dari servis. Tujuh aces, tanpa double faults. 69% servis berbuah poin. Sedang, 54% return-nya memberi poin.

“Aku berterima kasih kepada tim pelatihku yang telah bersama selama 3 musim. Ini awal tahun yang menyenangkan” tuturnya.

Juara Wimbledon 2022 ini menunjukkan dominasi itu sejak set pertama. Sekeping bagel untuk Sabalenka dimasak dalam waktu kurang dari setengah jam. Set point-nya berawal dari forehand, menyerang backhand lawannya.

Pada set kedua, pertarungan lebih berimbang. Keduanya sempat berbalas break di awal set. 2-1. Namun, break kedua Rybakina tak berbalas. 3-1. Keunggulan ini ia pertahankan. Jawaban selalu tersedia untuk beragam pukulan: permainan serve and volley-nya membuka ruang kosong serta mematikan langkah Sabalenka.

Servis tak terbalas sempurna. 6-3.

 

Sepanjang turnamen ini, Rybakina hanya kehilangan 15 set. Kegemilangan ini pun jadi modal berharga menyongsong Australia Terbuka 2024. Tahun lalu, menghadapi lawan yang sama, ia mesti berpuas sebagai runner up.

Sementara itu, bagi Sabalenka, ini terasa menyesakkan. 15 kemenangan beruntunnya di negeri Kangguru berakhir. Antiklimaks.

“Aku tidak tahu harus memulai dari mana… pertandingan yang seru dan menyenangkan. Terima kasih untuk tiga game-nya yang membuatku tampak bertarung,” gurau Sabalenka, “sedikit ucapan untik tim pelatihku, kalian kurang becus hari ini. 6-0, 6-3, ini salah kalian,” kekehnya, seraya menunjuk tim pelatihnya.

“Apapun itu, beginilah adanya. Kuharap aku bisa tampil lebih baik dalam Australia Terbuka,” ujar juara bertahan Grand Slam pembuka tahun itu. Rangking ke-dua dunia ini berpotensi untuk menyamai raihan kompatriotnya, Victoria Azarenka, yang meraih dua trofi ajang tersebut secara berturutan, pada 2012 dan 2013.

Pada sektor tunggal putra, Grigor Dimitrov menyudahi dahaganya akan gelar. Sejak terakhir mengangkat piala pada ajang ATP Final 2017, atlet 32 tahun asal Bulgaria ini akhirnya meraih trofi kesembilan sepanjang karirnya. Rangking ke-13 dunia ini mengatasi unggulan teratas asal Denmark, Holger Rune, 7-6(5), 6-4.

“Sudah lama rasanya tidak menyentuh trofi. Raihan ini emosional, buatku. Awal yang baik dan kuharap banyak hal yang bisa kukembangkan dari sini. Semoga aku dapat melangkah jauh di ajang Australia Terbuka,” ujarnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here