Home News Rybakina Lanjutkan Tren Positif di Asia Barat

Rybakina Lanjutkan Tren Positif di Asia Barat

175
0
SHARE
Elena Rybakina menuju ke semi final Qatar Terbuka (Jimmie 48 Photography/WTA)

Elena Rybakina, petenis 24 tahun, melanjutkan tren positifnya di Asia Barat dengan melangkah ke empat besar ajang Qatar Terbuka, Kamis, 15 Februari 2024. Petenis Kazakstan ini mencatat kemenangan keenam beruntunnya setelah menumbangkan petenis Kanada, Leylah Fernandez, di perempat final, 6-4, 6-2.

“Ia (Leylah) pemain kidal yang cerdik. Perlu trik untuk mengatasinya. Servisku sendiri buruk di awal pertandingan. Untungnya, aku memperbaikinya dan mengambil set pertama. Senang aku menang dua set,” ujarnya.

Rybakina memulai tur jazirah Arab ini dengan menjuarai Abu Dhabi Terbuka pekan lalu. Lolos bye babak pertama, petenis 24 tahun ini lantas melewati wakil Amerika Serikat, Emma Navarro dan wakil Tiongkok, Zhu Lin.

Sementara itu, Leylah datang bermodal kemenangan keenamnya atas petenis top 10. Melewati unggulan kedua belas asal Rusia, Liudmilla Samsonova dan penerima wildcard asal Spanyol, Paula Badosa, finalis AS Terbuka 2021 ini pun menundukkan unggulan kelima asal Tiongkok, Zhang Qinwen di perdelapan.

Leylah membawa penampilan menawannya saat membuka pertandingan. Petenis 21 tahun ini pun unggul dua break di lima gim pertama. Akan tetapi, malapetaka datang di servis ketiganya, “serve and volley”-nya pecah.

Rybakina menemukan jawaban atas permainan net Leylah. Main agresif, pukulannya memaku lawan di baseline. Seperti tasbih terlepas, biji-biji winners berjatuhan dari raketnya. Keluar dari lima deuce gim kesepuluh, forehand menyisir tepi-nya menetakkan break ketiga dalam rentetan lima gim terakhir set pertama.

“Hari ini cukup berangin, ya, dibanding kemarin-kemarin. Jadi, aku perlu sedikit beradaptasi,” papar juara Wimbledon 2022.

Enggan mengulang kesalahan, Rybakina membatalkan break point Leylah di awal set kedua—satu-satunya di sepanjang set. Di sisa servisnya, ia mendominasi, dua belas poin tanpa balas—sepertiganya dihasilkan aces. Di sisi lain, permainannya yang menekan senantiasa memberikan break point setiap return gim.

Di break point kelima, Rybakina memulangkan return, menyilangkan bola, memaksa backhand error si lawan. Pola ini pula yang merawat kesempatannya untuk menjadi petenis pertama yang meraih trigelar pada tahun ini.

Untuk itu, Rybakina perlu membalaskan dendam atas petenis Rusia, Anastasia Pavluchenkova, di semi final. Di pertemuan perdana mereka, di perempat final Roland-Garros 2021, ia kalah via rubber set, 7-6(2), 2-6, 7-9.

Pavluchenkova meraih semi final WTA 1000 keempaatnya di Qatar 2024 (Jimmie48 Photography/WTA)

Pavluchenkova sendiri mengandaskan wakil kualifikasi asal Amerika Serikat, Daniella Collins di perempat final, 7-5, 6-4. Finalis Roland-Garros 2021 ini pun kembali ke semi final WTA 1000 setelah tiga tahun menanti.

“Aku tak pernah bermain bagus di Qatar. Kukira ini memang takdirku. Jadi, aku sangat bangga dengan pencapaian ini,” ujarnya.

Di awal pertandingan, Pavlyuchenkova bermain limbung. 5-2, keunggulan ini raib kurang dari setengah jam. Untungnya, ia memulihkan fokus dan mengambil dua gim terakhir set pertama. Kecakapan mengatasi situasi genting kembali terlihat di gim terakhir set kedua, empat poin tanpa balas untuk meraih break.

Swiatek Buru Gelar Ketiga Beruntun di Qatar

Swiatek bukukan 20 set beruntun di Doha (Jimmie48 Photography/WTA)

Semi final bagan atas akan mempertemukan sesama juara ajang yang diselenggarakan sejak 2001 ini. Iga Swiatek, juara dua tahun terakhir meladeni Karolina Pliskova, juara 2017. Di atas kertas Iga diunggulkan lantaran belum pernah kalah dari Pliskova di tiga pertemuan—termasuk dua kemenangan pada tahun lalu.

Di semifinal, Iga, menyingkirkan pemilik gelar lainnya, Victoria Azarenka, 6-4, 6-0. Dengan sekeping bagel, dara 22 tahun asal Polandia memantapkan tiga kemenangan beruntunnya atas si veteran 34 tahun dari Belarusia.

Unggulan teratas ini pun meraih sebelas kemenangan beruntun di Doha—catatan ini diukirnya sejak dua tahun lalu. Di Komplek Tenis Khalifa ini, total koleksi kemenangannya berjumlah 12 pertandingan. Satu-satunya kekalahan dirasakannya di babak kedua 2020, debutnya diakhiri wakil Rusia, Svetlana Kuznetsova.

“Aku terlalu agresif di awal pertandingan. Untungnya, aku kembali pada ritme serta gaya main andalanku dan bertahan sampai akhir. Senang rasanya aku bisa menganalisis permainan dan sung mempraktikannya,” ujarnya.

Di akhir set pertama, 3-4, Iga hampir kecolongan break dari Azarenka di gim kedelapan. Akan tetapi, ia membatalkan break point itu. 4-4. Tak perlu waktu lama, ia langsung merenggut servis di gim selanjutnya. Buah dari backhand menyisir tepi serta double fault Azarenka. Servis untuk set, tiada halangan berati baginya.

Unggul set, Swiatek bermain lebih tenang. Ia tak menghadapi satu pun break point di set kedua. Sebaliknya, ketiga break pointnya diterjemahkan sebagai gim. Dalam pertandingan tiga jam 14 menit, winnersnya unggul (17-5).

Swiatek pun berpotensi menyamai raihan legenda tenis dunia, Serena Williams, sebagai petenis terakhir yang menorehkan rekor trigelar beruntun. Serena meraihnya di ajang Miami Terbuka dalam kurun waktu 2013 – 2015.

Pliskova mencatatkan namanya di empat besar Qatar Terbuka 2024 (Jimmie48 Photography/WTA)

Sementara itu, dalam duel mantan peringkat satu dunia, Pliskova menuntaskan Naomi Osaka, 7-6(5), 7-6(5). Seperti pertemuan terakhir di babak pertama Brisbane Internasional 2024, wakil Republik Ceko itu menang ketat.

Dalam pertandingan satu jam 43 menit ini, perolehan poin mereka imbang, 86 sama. Hanya saja, Naomi tak sekali pun menyentuh set point di tie break. Sedangkan, Pliskova memaksimalkan dua dari tiga kesempatannya. Dua poin terakhir pertandingan merupakan rangkaian forehand winners dan servis yang gemilang.

Kami telah bertemu (pada 2024). Aku tahu pertandingan ini tak akan mudah, celahnya akan sangat tipis. Untungnya, aku bisa memaksimalkan kesempatan itu dan tak perlu menjalani set penentu. Itu terlalu berat,” ujarnya.

Dengan dua kemenangan pada awal tahun ini, Pliskova kini unggul tiga pertandingan dari tujuh pertemuan mereka, (5-3). Kalah jumlah aces (8-10), lebih banyak double faults (6-2), servis pertamanya lebih jitu (73%-60%).

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here