Ugo Humbert, unggulan keempat, dan Grigor Dimitrov, unggulan kedua, mempertaruhkan rekor pribadi di final ajang Open 13 Provence, Prancis. Humbert, jagoan lokal, bertekad untuk mengamankan kesempurnaannya di partai puncak. Namun, Dimitrov, petenis Bulgaria, adalah pemenang dua pertemuan mereka di arena profesional.
Kesempurnaan siapa sirna di ujung ajang ATP 250 ini?
Humbert mengatasi nemesis dari Polandia, Hubert Hurkacz di semi final, Sabtu, 11 Februari 2024. Di pertemuan ketiga mereka, petenis 25 tahun ini menumbangkan sang juara bertahan, 6-4, 6-4. Straight set ini pun memberi kemenangan ketujuhnya secara beruntun di lapangan hardcourt indoor—termasuk gelarnya di Metz Terbuka.
“Pertarungan melawannya selalu sulit. Apalagi, aku kalah tiga kali darinya. Untungnya, awal laga ini berjalan baik. Aku merenggut satu break dan bermain dengan luar biasa. Aku cukup senang dengan permainanku pada hari ini,” terangnya.
Bertanding selama 84 menit, Humbert memenangkan 80% servis pertamanya. Di sisi bertahan, ia menggagalkan seluruh break point Hurkacz. Bila meraih gelar perdananya pada tahun ini, ia berpotensi untuk naik satu trip ke peringkat 18 tunggal.
Dimitrov pun sedang berada dalam tren positif . Ia membukukan 10 kemenangan dari 11 partai tunggal pada awal tahun ini—satu-satunya kekalahan didapat dari Nuno Borges di babak ketiga Australia Terbuka. Di semi final, ia memperpanjang rekor sempurnanya atas petenis Rusia, Karen Khachanov, lewat rubber set, 6-7(3), 6-4, 7-6(5).
“Ia betul-betul memperdayaku di set pertama. Aku pun membuat banyak kesalahan. Namun, aku kekeh untuk bertarung. Hanya itu yang bisa kulakukan di momen-momen sulit. Sempat terbersit keraguan, pukulan-pukulanku tidak bertenaga, melesat dari sasaran. Ia pun senantiasa menekan. Kerap aku terpojok menumpu kaki belakang.”
Tak seperti tiga kemenangan pertama, pertemuan keempat mereka berlangsung alot dalam tiga jam di sore hari. Meskipun mencetak 10 aces, Dimitrov mengakhiri set pertama dengan satu poin lebih sedikit. Ia mengubah strateginya. Alih-alih beradu kuat, ia sesekali menyisipkan slice untuk merusak permainan Khachanov di set kedua.
Di set penentu, Khachanov hanya membutuhkan dua poin untuk menyelesaikan pertandingan di gim kesepuluh. Dimitrov menyelamatkan bolanya berkat raihan tiga poin beruntun. Dalam tie break, ia mendapatkan lima dari enam poin terakhir.
Bila menjadi juara di Marseille, veteran 32 tahun ini akan menjadi tunggal putra pertama yang mengoleksi dua gelar pada tahun ini—gelar pertamanya diraih di ajang Brisbane Internasional. Selain itu, peringkatnya akan terkerek naik ke nomer 11, dengan menyisakan selisih 35 poin untuk kembali ke top 10, sejak terdepak di akhir 2018.