Petenis Papua Barat, Muhammad Althaf Dhaifullah (19 tahun) keluar sebagai juara tunggal putra Moya Open 2019, Minggu (13/10). Pada laga final turnamen seri Asian Tennis Tour itu, penerima wild card ini sukses menekuk Aditya Hari Sasongko (31). Althaf menang atas pemain kidal yang kini membela Bengkulu itu melalui straight set 6-4 6-3.
“Senang sekali bisa memenangi turnamen ini yang menjadi gelar pertama saya di kelompok senior,” ujar Althaf usai partai puncak di arena pertandingan, lapangan tenis The Sultan Hotel Jakarta.
Perjalanan Althaf ke tangga juara terbilang berat lantaran harus bentrok dengan dua anggota Pelatnas SEA Games 2019 yakni Ari Fahresi di babak awal dan Anthony Susanto di semi final.
“Saya ingin kembali masuk tim nasional di masa mendatang. Itu yang memacu semangat saya bertarung di turnamen Moya Open ini,” ujar remaja yang bersiap kuliah di Universitas Idaho (Amerika Serikat), awal tahun depan.
Di kelompok putri, Fadona Titalyana Kusumawati (19) memboyong gelar juara tunggal putri. Wakil Kalimantan Selatan yang menempati posisi unggulan pertama itu berhasil mengalahkan Fitriana Sabrina (18). Fadona, mahasiswi Managemen Universitas Surakarta itu unggul straight set atas petenis ibu kota itu, 6-3 7-5.
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti), Rildo Ananda Anwar mengaku senang dengan bergulirnya Moya Open 2019 yang masuk dalam kalender turnamen seri Asian Tennis Tour. Menurut Auditor Utama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini, kejuaraan seperti ini akan menambah jam terbang petenis nasional dan bisa menjadi jembatan untuk berkompetisi ke jenjang yang lebih tinggi.
“PP Pelti akan terus berupaya memperbanyak turnamen seperti ini,” imbuh Rildo.
“Insya Allah, bulan depan bisa terselenggara kembali karena kami sudah mendapatkan sponsor namun masih mencari waktu yang pas agar skuad tim Pelatnas SEA Games 2019 bisa uji coba sebelum bertanding di Filipina,” tandasnya.